Berharap

Label:

Teman, pernahkah kamu meletakkan sebuah harapan yang amat besar sekali kepada seseorang ? Namun apa yang terjadi ketika semua harapan itu terasa pupus ? dirasa seperti mawar yang layu, seperti mawar yang disiram air tapi itu air panas, itulah perasaan kita pada saat itu. Mungkin kita berpikiran tak ada lagi seseorang yang dapat menggantikan sosoknya, tak ada ada lagi seseorang yang seperti dia, dan hanya dia yang mengerti kita. Mungkin beberapa dari kamu tentunya pernah merasakan perasaan semacam ini.

Namun sobat, sampai kapankah kita akan terus begini ? sampai kapan kita pertahankan dia dalam diri kita ini ? Kenapa harus dia yang selalu kita pikirkan, tetapi sudah tidak ada kemungkinan lagi untuknya. Bahkan dalam pikiran kita selalu terpikir bahwa harapan itu pasti akan terwujud. Namun apa kenyataanya ? sampai sekarang keinginan itu hanya menjadi sebuah mimpi belaka. Mimpi yang sulit untuk diwujudkan. Lalu apa yang seharusnya patut kita lakukan ? Apakah kita harus berhenti disini dan menyerah untuk berharap kepadanya ?

Sobatku, ada kalanya kita harus merelakan seseorang, ada kalanya pula kita harus mampu berlapang dada dan menerima. Kemudian ada kalanya kita akan terus pantang menyerah untuk berharap dengannya. Sebutulnya semua itu tergantung dirimu. Percayalah pada kata hatimu, karena hatimu tidak akan berbohong dan Tuhan akan selalu membantumu. Jika kamu memilih untuk berhenti berharap maka lakukanlah, berusahalah untuk melupakannya karena mungkin dia buka jodohmu, dan apabila kamu lebih memilih untuk terus berjuang mendapatkannya. Maka pastikanlah bahwa itu ada sebuah kemungkinan atau peluang yang besar untuk mendapatkannya. Jangan sampai kau melawan takdirmu dan mintalah petunjuk Tuhan untuk memilih kedua pilihan tersulit ini.


Dalam sebuah cinta pasti akan memberi warna, entah warna itu putih, hitam, merah, atau apapun itu. Yang jelas itulah cinta, dalam sebuah percintaan segala hal memang membekas dihati. Karena cinta adalah sebuah permainan dimana hati kita yang bermain. Dan pastikan bahwa hatimu adalah hati yang bijak dan bisa menentukan langkah terbaik dalam mengambil keputusan. Walaupun keputusan itu adalah menyatakan berhenti untuk berharap kepada orang yang sangat kita cintai dalam hidup ini.

cinta datang tiba tiba

Label:

Cinta datang tiba-tiba

yak, denger kata 'cinta' sebenernya rada bingung, mau dideskripsiin kaya gimana. 
cinta datang tanpa di cari, cinta pergi tanpa di minta
cinta punya sejuta rasa, cinta punya segala cara
cinta punya proses tersendiri, dan sekejap bisa berubah menjadi benci.
cinta datang tanpa di duga, gak ada yang tau bakal jatuh cinta kapan.
gak ada yang tau bakal jatuh cinta sama siapa.
semua mengalir seperti air, celahnya sulit untuk dibatasi.

begitu juga saat cinta datang tiba-tiba, siapa yang bisa mengelak?
yaa, kecuali kita memungkiri perasaan kita sendiri.
salah satu alasan klasik kenapa cinta datang tiba-tiba, karena terbiasa.
klasik sih, tapi gw pernah ngerasain itu  :D

dulu gw masuk suatu organisasi kampus, yang mengharuskan gw untuk bekerja dalam tim. dan pasti gw harus kenal semua tim kerja gw.
awalnya sih berjalan biasa, tapi lama-kelamaan cinta itu datang.
gw pernah coba untuk menepis perasaan itu, karna saat itu gw lagi LDR sama cowok di kota pempek.
beberapa kali gw coba mengkhianati perasaan itu.
cinta itu gila, bisa buat kita gak rasional !
tapi apa daya, perasaan sulit untuk dibohongin.
pertama sih ragu mau ngedeketin dengan cara gimana, tapi lambat laun gayung bersambut. dan sekarang dia jadi pacar gw, Mugi Priatmo :)

mungkin awalnya bisa mengelak dari cinta yang datang tiba-tiba, tapi saat rasa cinta itu hadir lagi, bergegaslah, sebelum penyesalan menjemput  :P

intinya sih, cinta bisa datang kapan saja, dimana saja, dan sama siapa saja.
gak ada yang salah dengan memungkiri perasaan sendiri, bisa jadi kita masih ragu.
karena jika benar itu cinta, semua akan mengalir tanpa sekat, dan kita akan yakin pada akhirnya.

Bulan

Label:

Kamar ini terasa sunyi
Kamar ini begitu sepi
Hanya Bintang yang menemani
Hanya cahaya Bulan Purnama yang menerangi

Ku matikan lampu kamar ini
Ku buka jendela kamar ini
Lalu ku tulis Puisi ini
Yang mengungkapkan sebagian isi di Hati

Haiii Bulan Purnama
Malam ini aku sedang mengeluh
Aku sedang merindukan masa lalu
Yang seakan hilang di telan waktu

Masa laluku adalah Sahabat lamaku
Ynag dulu begitu berharga bagiku
Yang dulu sangat menyayangiku
Tapi... Yang mungkin sekarang sudah melupakanku

Aku ingin bertemu dengannya
Aku ingin tertawa bersamanya
Aku ingin memeluknya
Aku ingin menangisi cerita hidupku di atas bahunya

Haaii Bintang....
Malam ini aku benar-benar kespian
Temanilah aku malam ini, Bintang
Hiasilah malamku hingga pagi menjelang

Tapi Bulan... Tapi Bintang...
Malam ini aku begitu lelah dan letih
Rasa rindu ini terlalu mengganggu batinku
Hingga air mataku pun menetes satu per satu

Haii Bulan... Hai Bintang...
Lebih baik ku sudahi menulis Puisi ini
Raga ini sudah letih untuk menangisi semua ini
Batin ini sudah terlalu perih untuk menangisi semua ini

Selamat Malam, Bulan... Selamat Malam Bintang...
Terima Kasih sudah menemaniku malam ini